lafaz cinta terlipat rapi dalam sunyi yang memelukku erat aku ingin memaknai air mata tapi..dinding rasaku telah beku muara hatiku telah gersang aku lelah mencerna kata serpihan saja terurai bisu ada luka yang bertakhta disana tersimpan bersama sketsa senyum rindu itu yang ku sebut cinta bertepis dengan kenangan tak sedarkan cinta menari-nari dengan indah di depan mata hati yang berprasangka lebih memilih tersudut dalam sunyi Rindu laut Yang resah pada badai Andai ada bunga di bungkah karangku Maka ombak tak bisa lagi mengikis pantai Duhai angin, tak bisakah kau mendengar Nadiku yang bergolak membiru? Ah..! tepiskan angan tak berarti ini Hilangkan semua rasa itu Rasa yang pahit menuai haru Sedih resah menjadi satu Karnanya ku tuang penat dalam hati Dengan goresan tinta cintaku Berirama penuh dengan arti
“Don't cry because it's over, smile because it happened.”