lafaz cinta terlipat rapi
dalam sunyi yang memelukku erat
aku ingin memaknai air mata
tapi..dinding rasaku telah beku
muara hatiku telah gersang
aku lelah mencerna kata
serpihan saja terurai bisu
ada luka yang bertakhta disana
tersimpan bersama sketsa senyum rindu
itu yang ku sebut cinta
bertepis dengan kenangan
tak sedarkan cinta
menari-nari dengan indah di depan mata
hati yang berprasangka
lebih memilih tersudut dalam sunyi
Rindu laut
Yang resah pada badai
Andai ada bunga di bungkah karangku
Maka ombak tak bisa lagi mengikis pantai
Duhai angin, tak bisakah kau mendengar
Nadiku yang bergolak membiru?
Ah..! tepiskan angan tak berarti ini
Hilangkan semua rasa itu
Rasa yang pahit menuai haru
Sedih resah menjadi satu
Karnanya ku tuang penat dalam hati
Dengan goresan tinta cintaku
Berirama penuh dengan arti
dalam sunyi yang memelukku erat
aku ingin memaknai air mata
tapi..dinding rasaku telah beku
muara hatiku telah gersang
aku lelah mencerna kata
serpihan saja terurai bisu
ada luka yang bertakhta disana
tersimpan bersama sketsa senyum rindu
itu yang ku sebut cinta
bertepis dengan kenangan
tak sedarkan cinta
menari-nari dengan indah di depan mata
hati yang berprasangka
lebih memilih tersudut dalam sunyi
Rindu laut
Yang resah pada badai
Andai ada bunga di bungkah karangku
Maka ombak tak bisa lagi mengikis pantai
Duhai angin, tak bisakah kau mendengar
Nadiku yang bergolak membiru?
Ah..! tepiskan angan tak berarti ini
Hilangkan semua rasa itu
Rasa yang pahit menuai haru
Sedih resah menjadi satu
Karnanya ku tuang penat dalam hati
Dengan goresan tinta cintaku
Berirama penuh dengan arti
Comments